Kota Metro, (titikfocus) – Sehari usai launching Layanan Aspirasi Masyarakat (LAM), kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Metro didatangi warga yang mengeluhkan dampak dari pembangunan gedung tiga lantai dikawasan pemukiman padat milik Jalaluddin alias Raden Sumatera.
Nur Afni (38), warga Gg. Merdeka RT 33 RW 08 Kelurahan Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat yang rumahnya kerap mengalami kerusakan akibat material pembangunan gedung yang jatuh itu menceritakan kekhawatirannya kepada PWI jika pembangunan terus dilanjutkan.
“Kalau soal izin warga, saya dan keluarga yang berada tepat di samping pembangunan gedung itu tidak pernah didatangi apalagi dimintai izin. Katanya sudah izin dengan RT dan RW tapi saat saya tanyakan ke yang bersangkutan ternyata belum ada laporan izin,” ucapnya kepada pengurus di Kantor PWI Metro, Jalan AR. Prawiranegara, Kelurahan Metro Kecamatan Metro Pusat, Senin (12/04/2021).
Nur Afni yang datang ke PWI bersama warga lainnya itu juga mengeluhkan peran serta perangkat pemerintahan yang tidak responsif dalam menerima keluhan masyarakat.
“Kami sekeluarga juga sudah pernah melaporkan ke Kelurahan dan sempat disidak sekali oleh Pol-PP dan bangunan diminta berhenti hingga ada IMB, tapi tidak lama habis disidak bangunan dilanjutkan lagi. Sampai sekarang belum pernah ada lagi tindaklanjut dari perangkat pemerintahan yang hadir kesini untuk menghentikan pembangunan ini, padahal IMB nya belum ada,” kata dia.
Istri dari Aziz warga yang rumahnya terdampak tersebut mengaku datang ke PWI lantaran mendengar program LAM yang telah di launching pada Minggu 11 April 2021 kemarin.
“Saya lihat di facebook kalo PWI kemarin meluncurkan program Layanan Aspirasi Masyarakat, maka kami hari ini datang dan minta tolong ke PWI untuk menyampaikan keluhan kami kepada pemerintah agar segera ditindaklanjuti. Karena selama ini kami melaporkan keluhan kami kepada perangkat pemerintahan tidak pernah ditindaklanjuti. Harapan kami Walikota bisa ikut turun kesini melihat langsung kondisi yang sebenarnya,” bebernya.
Ia juga menceritakan bahwa rumahnya yang berada tepat di samping bangunan kerap tertimpa material hingga membuat atap jebol.
“Rumah saya paling terdampak mas, material bangunan sering jatuh dan menimpah asbes rumah saya hingga jebol. Walaupun diganti, tapi ini jadi mengancam keselamatan kami sekeluarga dirumah ketika pembangunan itu terus berlanjut. Selain itu, rumah saya juga terkena jatuhan air hingga dinding rumah itu rembes, karena bangunan itu tinggi dan airnya itu jatuh ke rumah saya,” pungkasnya.
Menanggapi keluhan masyarakat tersebut, Ketua PWI Kota Metro Rino Panduwinata melalui Sekertaris Riswan Saputra berjanji akan menyampaikan informasi tersebut ke publik dan kepala daerah agar segera ditindaklanjuti.
“Keluhan masyarakat ini kami terima dan akan segera kami tindaklanjuti sebagaimana tugas kami sebagai kontrol sosial. Dan kami berharap pemerintah segera mengambil langkah tegas terkait keberadaan bangunan yang dinilai masyarakat membahayakan lantaran dibangun pada kawasan pemukiman padat,” tandasnya.
Diketahui, menurut keterangan warga bangunan tiga lantai tersebut milik seorang bernama Jalaluddin alias Raden Sumatera. Gedung tersebut juga rencananya bakal digunakan sebagai tempat berkumpul bagi jamaah Dzikir Raden Sumatera. (PWI).