Lampung, Kota Metro, (titikfocus)– Keluarga Besar Kesti (Kebudayaan Seni Tari) Pencak Silat Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (TTKKDH) Kota Metro melakukan silaturahmi dan keceran, bertempat di halaman Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) kota setempat, Kamis (27/10) malam.
Dalam kegiatan tersebut para pengurus Pencak Silat TTKKDH berkumpul dan beramah tamah antar sesama pengurus TTKKDH yang ada di Kota Metro.
Dari pantauan, terlihat hadir Wakil Ketua bidang Organisasi Kesti TTKKDH Provinsi Lampung Syaugi, Ketua Kesti TTKKDH Lampung Timur, Hasim Harun bersama dengan seluruh anggota TTKKDH Metro.
Acara tersebut, diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Republik Indonesia, dilanjutkan dengan penampilan tari sigegh pengunten dan tari kesenian pencak silat TTKKDH yang di tampilkan oleh anggota Kesti TTKKDH Metro serta ditutup dengan keceran yang diawali oleh Wakil Ketua Bidang Organisasi Kesti TTKKDH Lampung bersama Ketua Kesti TTKKDH Metro dan Ketua Kesti TTKKDH Lampung Timur.
Saat sambutan, Ketua Kesti TTKKDH Kota Metro Rino Panduwinata, menyampaikan rasa terimakasihnya atas kehadiran Wakil ketua Kesti TTKKDH Provinsi yang mewakili Ketua TTKKDH Provinsi Lampung yang berhalangan hadir lantaran dalam keadaan tidak sehat.
Ia juga mengucapkan rasa syukurnya terhadap kekompakan yang masih terjaga pada TTKKDH Metro yang hingga kini masih tetap solid dan dapat berkumpul dalam acara perayaan maulid Nabi Muhammad SAW yang di TTKKDH acara turun temurunnya ialah Silaturahmi dan Keceran.
“Terimakasih kepada semua anggota yang telah hadir, semoga kekompakkan kita ini dapat terus kita jaga. Sehingga kita tetap bisa berkumpul kembali di lain hari,” ungkapnya.
Sementara, Ketua Kesti TTKKDH Provinsi Lampung, Risman Hamid, diwakili Wakil Ketua bidang organisasi Kesti TTKKDH Lampung, Abah Syaugi menyampaikan, untuk seluruh peserta yang hadir dapat berdoa bersama atas kesehatan daripada Ketua Kesti TTKKDH Lampung.
“Untuk itu nanti saya minta kita doakan bersama kepada ketua TTKKDH kita agar segera diberikan kesembuhan sehingga dapat berkumpul bersama kita lagi,” ujar dia.
Dijelaskannya, bulan maulid Nabi Muhammad SAW bagi TTKKDH dimana yang 99,9 persennya merupakan muslim, tentu memiliki tradisi tersendiri untuk memperingatinya.
“Kalau di TTKKDH ya kita silaturahmi dan keceran,” singkatnya.
Menurutnya, keceran itu merupakan tradisi meneteskan air dari sebilah senjata tajam pisau yang dilipisi daun sirih ke mata.
“Air itu juga air khusus dari bawah tanah cimandek sana dan itu dipercaya dapat membuka mata kita dan mempertajam pandangan kita serta kepekaan lita terlebih di zaman sekarang ini,” bebernya.
Ia juga berharap organisasi TTKKDH ini dapat menyambung tali silaturahmi, dan dapat lebih bermanfaat lagi bagi masyarakat luas.
“Saya berharap dengan adanya organisasi TTKKDH ini dapat menyambung silaturahmi. Di Metro sedari dulu memang cukup baik dan harapannya dapat dipertahankan dan kalau bisa jauh lebih baik lagi,” pungkasnya. (rls).