Lampung, Kota Metro, (titikfocus) – Dalam rangka memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) ke-61, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIA Metro memberikan Bantuan Sosial (Bansos) berupa sembako di Yayasan Budi Utomo, Senin (14/04).
Kegiatan tersebut diikuti sejumlah jajaran Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) Republik Indonesia yang terdiri dari jajaran Lembaga pemasyarakatan (Lapas) Metro, Paguyuban ibu-ibu pemasyarakatan (Pipas) Lapas Metro, Balai pemasyarakatan (Bapas) Metro, dan Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Metro.
Dikatakan Kepala Lembaga Pemasyarakatan kelas IIA Kota Metro Tunggul Buono, bahwa giat tersebut meneruskan arahan dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan guna melakukan Bansos secara serentak.
“InsyaAllah kegiatan ini akan berkelanjutan, disini jugakan ada tiga UPT Lapas, Bapas, dan Rupbasan jadi kami akan saling berkoordinasi untuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya bakti sosial ataupun yang sifatnya untuk kebersamaan kami semua,” ujar Kalapas Metro.
“Harapannya dari sini datang dari rekan-rekan semua jeripayah teman-teman semua jadi di aktualisasikan berupa barang dan kita serahkan ke panti asuhan Budi Utomo ini dengan harapan tujuannya adalah untuk berbagi dan tujuannya kita semua untuk bersilaturahmi dan yang paling dasar adalah untuk bersedekah,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut Kepala Yayasan Budi Utomo Muhammadiyah Metro Drs. H. Muzakir.ma menyampaikan, trimakasih kepada jajaran Kemenimipas Metro yang telah menyisihkan sedikit rezekinya guna membantu Panti Asuhannya.
“Sangat berarti bagi kami semua dan ini sangat membantu, Mudah-mudahan kegiatan seperti ini tidak hanya dari Lapas saja mungkin dari masyarakat lain,” katanya.
Menurutnya, siswa Yayasan Budi Utomo berjumlah 47 yang terdiri dari 17 laki-laki dan 30 perempuan.
“Kepada warga Kota Metro bahwa bersedekah sangat dianjurkan oleh agama oleh karena itu saya berpesan bersedekahlah kepada orang-orang yang membutuhkan terlebih kepada panti-panti asuhan yang hakikatnya bersedekah itu membantu bagi si pemberi karena dapat menolak malapetaka,” pungkasnya. (Aliando).
