Home Kota Metro Kerjaan Dinas PUTR Metro Senilai 1 Miliar, Yang Tayang Hanya 200 Juta

Kerjaan Dinas PUTR Metro Senilai 1 Miliar, Yang Tayang Hanya 200 Juta

0

Lampung, Kota Metro, (titikfocus) – Anggaran rutin Dinas PUTR Kota Metro disinyalir adanya dugaan tindak korupsi. Pasalnya, seperti pekerjaan pemeliharaan rutin halaman Kantor Pemda setempat senilai 1 Miliar, namun hanya ditayangkan sebesar 200 juta rupiah.

Ketua Ikatan Pemuda Lampung Indonesia (IPLI), Hermansyah. TR, membeberkan bahwa terkait pekerjaan dengan anggaran rutin tersebut tidak semuanya ditayangkan.

“Dana rutin Dinas PUTR Tahun 2023, senilai 1 miliar. Tapi yang tayang cuma halaman Kantor Pemda yang nilainya 200 juta. Yang 800 jutanya itu tidak tayang, kemana?. Keluar kerjaan itu saat Presiden Jokowi datang ke Lampung,” bebernya, Senin (09/10).

Lebih lanjut, ia mengatakan soal kerjaan pemeliharaan Halaman Pemda Kota Metro itu, ada dugaan dihotmix tak lebih dari 2 sentimeter.

“Kemudian, kerjaan yang ada di Halaman Pemda Kota Metro yang hotmix itu ada dugaan cuma 1 sampai dengan 2 sentimeter. Bisa kita kor bersama anggota IPLI dan dari UNILA. Salah satunya itu yang akan kita kor, sebagai pembuktian tidak adanya setoran, kemudian tidak ada mark-up, tidak ada korupsi. Maka anggota IPLI siap melaporkan, setelah di kejaksaan berjalan, kita siap melaporkan ke KPK RI juga. Bahwa ada dugaan korupsi anggaran rutin dan proyek, serta rekening gendut yang ada di Dinas PUTR, juga ada dinas-dinas di Kota Metro,” kata Herman.

Dengan begitu, dia khawatir anggaran rutin di dinas tersebut berpotensi adanya tindakan korupsi. Ia berharap, pihak berwajib dapat segera menindaklanjuti.

“Dinas PUTR Kota Metro berpotensi menjadi ajang korupsi pada dana rutin, penunjukkan langsung satu orang. Dugaannya terdapat sekitar sepuluh kerjaan, tapi yang dikerjakan orang satu, dengan inisial pemborongnya Win. Menurut pengakuannya, atas perintah dari Kepala Dinas PUTR Kota Metro, Robby.

Itu semua bisa kita pertanggungjawabkan, karena ada kertasnya, ada buktinya, ada bukti tertulisnya. Ini bukan bahasa fitnah. Tolong kepada penegak hukum, polisi ataupun jaksa untuk turun ke lapangan,” tandasnya. (red).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here