Kota Metro, (titikfocus) – Mas Mufti Menyapa (M2M) terus dilakukan setiap hari oleh calon Wali Kota Metro Ahmad Mufti Salim Lc, MA, untuk menyerap aspirasi warga dengan tepat sasaran. Sasaran kali ini ialah warga Rusunawa di Kelurahan Iringmulyo, Kecamatan Metro Timur, Jum’at (06/11/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Calon Wali Kota Metro nomor urut 02 Mufti Salim terima banyak keluhan. Sebagian besar mengeluhkan keamanan, kebersihan, taman, listrik pakai meteran harga naik drastis, biaya air tiba-tiba naik signifikan, dan penerangan sangat kurang.
Terlihat, Mufti menampung seluruh aspirasi dan akan mengkaji apa saja yang bisa dilakukan oleh Pemerintah Kota Metro, jika dirinya terpilih. Menurut Mufti, terdapat keluhan-keluhan yang memang menjadi kewenangan pihak ketiga, seperti listrik yang harus melibatkan pihak PLN.
“Selagi apa yang dikeluhkan itu menjadi kewenangan Pemerintah Kota Metro, Insya Allah akan kita serap dan kita atasi. Namun demikian, jika memang membutuhkan pihak ketiga, maka akan kita komunikasikan. Karena konsep Metro Bahagia adalah untuk semua. Kami akan menjadi pemimpin untuk semua,” ujar Mufti, disambut tepuk tangan warga setempat.
Dalam kesempatan itu, Mufti tetap menjaga protokol kesehatan. Warga juga diedukasi soal bahaya Covid-19, oleh sebab itu kegiatan M2M ini dititikberatkan dengan berkunjung ke rumah warga.
“Jadi bukan mengumpulkan orang, tapi kita yang mendatangi warga satu per satu. Jadi tetap jaga kesehatan, biarkan kami yang menyambangi rumah dan mengetuk pintu warga,” tegas dia..
Sementara itu, Ragil, warga Rusunawa, mengatakan bahwa keamanan menjadi masalah utama.
“Di sini sering kehilangan motor Mas. Termasuk kenaikan harga air, biasanya kami bayar sebulan cuma Rp5.000, sekarang sebulan bisa Rp50.000. Sedih kita, makanya kami ingin perubahan, ingin Mas Mufti jadi walikota biar memperhatikan kami warga Rusunawa,” tegasnya.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang diperoleh, bahwa pengelolaan rusunawa saat ini menjadi kewenangan Pemerintah Kota (Pemkot) Metro. Pada waktu setahun terakhir, dilimpahkan dari pemerintah pusat ke Pemkot Metro. Sehingga, terasa wajar jika warga rusunawa yang memang ber-KTP Metro, mengeluhkan ke wali kota pilihannya saat ini. (red).